" JANGAN PERNAH LUPA... GLOBAL WARMING TELAH SIAP MENGHANCURKAN BUMI INI !!!!
Have a nice day.....but don't ever forget to take a look around
.......there's must be somebody or something needs you.....

.......let's check it out.

Sunday, November 8, 2009

Punai Putih (Sepotong Kisah Dalam Akhir Malam)

DIA…. di pinggir telaga, malam ini. Menanti hujan bukan karena dahaga. Punai putih di pinggir telaga menanti hujan berharap pintu langit terbuka, demi serangkai doa….

Punai putih, ingin nikmatnya harum serumpun melati di seberang telaga. Tapi….Punai putih bersayap kecil. Berkali dan berkali, mencoba dan mencoba. Tak kuasa, sepanjang nafas, sepanjang hari. Pikirnya, dia….tak kan sanggup melewati telaga.

Berdiam diri melewati tengah malam, menggigil dingin tertusuk angin dini hari. Tak beranjak meski paruhnya kini membiru, bulu-bulu menegang membeku, kuku kuku lunak retak bagai telah renta. Punai putih, tiada surut, tak ada susut, karena ini bukan derita. Sekuat-kuatnya diri menancap terpaku, memaksa kukuh. Hanya karena percaya.

Punai putih tak sadar kini terpejam. Hingga… Punai putih tak merasakan rintik hujan telah turun, makin deras dan makin curah memuntah tanpa ampun, beriring hembus angin malam yang beku, kencang, bertiup, menghantam tubuh kecil yang kini tanpa daya, jatuh tak sadarkan diri…

Dalam menanti hingga dia hampir mati.

Tetapi…,Punai putih di pinggir telaga itu, tak menyadari, kini…,angin dingin itulah sang penghembus sejati harum serumpun melati,
sangat harum, sangat sangat harum,
hingga masuk, masuk ke dalam hati,
hingga dalam, dalam ke dalam hati,
lebih, melebihi mimpi,
melebihi harapannya,
yang tak pernah terbayangkan,
ternyata ini jauh lebih bermakna.

Karena ternyata pintu langit benar benar bisa terbuka,
benar benar bisa terbuka….
dan doanya…,
sungguh sungguh telah hadir di depan mata.

0 comments:

Post a Comment

" ...yang kemudian hadir dan terjadi bukanlah suatu kebetulan yang sia-sia,

pertemuan dan perpisahan, ada dan tiada, jatuh dan bangun, tawa dan tangis, tampak dan samar, benar dan salah adalah berbentuk pertanyaan dan jawaban yang terdesain sedemikian rupa menjadi sebuah kepastian dan sama sekali bukan ke-tidak-pasti-an,


karenanya, karena hidup ini bukanlah suatu kebetulan, maka tidak ada alasan untuk meredupkan keyakinan demi memulai sesuatu dan lalu menyempurnakannya."


 
Template by: Abdul Munir