" JANGAN PERNAH LUPA... GLOBAL WARMING TELAH SIAP MENGHANCURKAN BUMI INI !!!!
Have a nice day.....but don't ever forget to take a look around
.......there's must be somebody or something needs you.....

.......let's check it out.
Showing posts with label lebih dari sekedar video. Show all posts
Showing posts with label lebih dari sekedar video. Show all posts

Monday, October 5, 2009

Kesulitan....



klik di sini untuk melihat video di atas melalui youtube

GAMBARAN sederhananya barangkali seperti dalam sketsa video itu ya, kita sering menggerutu, marah, sampai memaki-maki, jika ada sesuatu kesulitan yg menghambat. Padahal hambatan atau kesulitan itulah yang suatu saat ternyata malah akan menyelamatkan kita.

Atau bahkan lebih dari itu, karena pada beberapa orang yang luar biasa, sebuah hambatan bisa menjadi prestasi yang mengagumkan, seperti apa yang telah dilakukan orang-orang luar biasa dalam sketsa video berikut....




klik di sini untuk melihat video di atas melalui youtube

Sungguh, benar-benar luar biasa sekali ya....
Mungkin sketsa video tersebut tidak terlalu asing lagi bagi kita, dan berkali-kali pula di berbagai kesempatan menyaksikan itu, termasuk saya. Tetapi semakin sering menyaksikannya, semakin saya sendiri tidak tahu harus bagaimana menyikapinya, harus tersenyum kagum atau menangis....
Jangan klik di sini ya kalau nggak ingin baca kelanjutannya....

Monday, February 2, 2009

"Kemarilah nak...sini, duduk dekat ayah...."

Memperhatikan dan mengamati perilaku seseorang, bagi saya menjadi suatu aktivitas yang excited, terlebih jika "gerak-gerik" orang tersebut memberikan kesan yang mendalam hingga menghadirkan pikiran, perasaan dan pelajaran baru.

Belum lama ini di suatu sore saya memperhatikan seorang ayah muda, tetangga sebelah, menimang-nimang anak pertamanya yang belum genap berusia lima bulan. Demikian riang tampak bahagia dua orang anak manusia ini, si bayi tampak damai dan beberapa kali tersenyum lebar kelihatan sangat senang ditimang sang ayah, sedangkan sang ayah sendiri dengan riangnya menimang sambil menyanyikan lagu-lagu yang nggak jelas lirik dan nadanya, ciptaan spontannya sendiri barangkali, tapi yang jelas lagu itu sangat riang gembira menggoda dan memanjakan si bayi. Tampak sekali sang ayah sedang sangat bahagia sore itu.

Mungkin yang terlintas di benak sang ayah saat itu, "Apapun yang akan terjadi kelak, engkau adalah malaikat kecilku, engkaulah mimpiku, harapanku. Oh...putra mahkotaku sampai kapanpun aku akan memelukmu, menimangmu, membelaimu, menciumimu selama-lamanya. Aku akan melindungimu nak, bahkan tak kan kubiarkan seekor semutpun mampu menggigit kulitmu". Dan sangat wajar hampir semua ayah berperilaku seperti itu pada anak bayinya tercinta.
"Hmm... tapi akankah selamanya demikian ya?
"

Karena di bagian bumi lain seorang ayah memukuli dan menghajar habis-habisan anak laki-lakinya ketika si anak yang mulai menginjak usia 17 tahun membuat mobil sang ayah lecet tergores ketika semalam dipakai si anak menghabiskan malam minggu bersama teman-temannya sampai larut malam.

Sementara itu dalam ruang dan waktu yang berbeda, seorang ayah yang sejak si anak berusia 15 tahun hingga kini, 10 tahun kemudian, ketika si anak sudah berencana untuk menikah, keduanya tidak pernah bertegur sapa, sepatah katapun tidak. Hanya karena ego dan harga diri keduanya yang memuncak, idealisme dan prinsip keras yang telah membunuh kata hati kedua anak beranak ini hingga mati suri selama bertahun-tahun.

Atau seorang ayah yang notabene anggota TNI, dengan prinsip keras kedisiplinannya mengusir anak gadisnya dari rumah dan memastikan tidak akan mengakui lagi dia sebagai anak, karena si anak tertangkap basah menggunakan jarum suntik di kamarnya untuk memuaskan dahaga narkoba.

Di sisi lain, karena ketidak cocokan dengan ayahnya, seorang anak pergi meninggalkan rumah tanpa permisi, tidak pernah kembali lagi, dan lebih parah lagi kali ini, beberapa waktu lalu ditemukan seorang pria tua tewas di dalam rumahnya dengan kepala berdarah bekas pukulan keras benda tumpul, diketahui kemudian bahwa pelakunya adalah anak kandungnya sendiri yang kondisi jiwanya sehat wal afiat, sama sekali tidak sakit jiwa. Masya Allah.

Ayah dan Anak. Sebenarnya siapa yang layak berposisi sebagai "dipersalahkan"? Atau memang tidak seharusnya ada yang dipersalahkan? Karena bukankah pada dasarnya memang harus ada yang mau meletakkan ego dan mendengarkan, memahami karakter dan keinginan orang lain?

Atau lihat kisah heroik almarhum Rony Patinasarany, legenda sepak bola Indonesia, yang dengan ketabahan dan kekuatan cinta seorang ayah mencurahkan seluruh sisa hidupnya demi menyelamatkan kedua anaknya dari jebakan narkoba. Lihat pula apa yang dikisahkan Andrea Hirata, dalam "Sang Pemimpi" ketika sikap seorang ayah yang amat sangat antusias bergairah mengambil raport si Ikal yang menduduki peringkat 3 besar sekolah, dan ketika tahun berikutnya rangkingnya turun puluhan tingkat hingga angka 75 dari 160 siswa, sang ayah tetap bersikap sama, bersemangat dan bergairah, mengayuh sepada puluhan kilometer dengan memakai pakaian terbaiknya pergi ke sekolah mengambilkan rapor sang anak tercinta.

Secara umum seorang ayah yang mendapati prestasi anaknya anjlok amat sangat drastis akan menumpahkan amarah besar dan hukuman keras, tapi dia tidak. Tidak marah, tidak kecewa, hanya seutas senyum sambil menepuk-nepuk pundak sang anak kebanggaannya lalu pulang tanpa sepatah katapun. Dan sadar atau tidak sikap datar, misterius seperti inilah yang sebenarnya mampu menjadi treatment psikologis untuk membuat anak menjadi merasa bersalah secara halus hingga motivasi berprestasi untuk memperbaiki diri yang kemudian muncul adalah motivasi dari dalam diri sendiri bukan motivasi karbitan karena tertekan atau terpaksa. Bagaimanapun sifat dan karakternya, bukankah setiap manusia lebih merasa "dihargai" jika mendapatkan kebebasan secara penuh dan merasa sangat "berharga" ketika dapat berekspresi tanpa tekanan?

Atau sikap ayah yang satu ini, seperti terlukis dalam sktesa sederhana video berikut ini.....




"Ah...indahnya...."
Jangan klik di sini ya kalau nggak ingin baca kelanjutannya....

Friday, October 10, 2008

WHAT ABOUT NOW.....?







WHAT ABOUT NOW
Daughtry
(written by : Hodges, David/Moody, Ben/Hartzler, Josh)

Shadows fill an empty heart
As love is fading,
From all the things that we are
But are not saying.
Can we see beyond the scars
And make it to the dawn?

Change the colors of the sky.
And open up to
The ways you made me feel alive,
The ways I loved you.
For all the things that never died,
To make it through the night,
Love will find you.

What about now?
What about today?
What if you're making me all that I was meant to be?
What if our love never went away?
What if it's lost behind words we could never find?
Baby, before it's too late,
What about now?

The sun is breaking in your eyes
To start a new day.
This broken heart can still survive
With a touch of your grace.
Shadows fade into the light.
I am by your side,
Where love will find you.

What about now?
What about today?
What if you're making me all that I was meant to be?
What if our love, it never went away?
What if it's lost behind words we could never find?
Baby, before it's too late,
What about now?

Now that we're here,
Now that we've come this far,
Just hold on.
There is nothing to fear,
For I am right beside you.
For all my life,
I am yours.

What about now?
What about today?
What if you're making me all that I was meant to be?
What if our love never went away?
What if it's lost behind words we could never find?

What about now?
What about today?
What if you're making me all that I was meant to be?
What if our love never went away?
What if it's lost behind words we could never find?
Baby, before it's too late,
Baby, before it's too late,
Baby, before it's too late,
What about now?

nb : tampilan video di atas kemungkinan tidak muncul jika halaman ini dibuka mengginakan Internet Explorer.
Jangan klik di sini ya kalau nggak ingin baca kelanjutannya....

" ...yang kemudian hadir dan terjadi bukanlah suatu kebetulan yang sia-sia,

pertemuan dan perpisahan, ada dan tiada, jatuh dan bangun, tawa dan tangis, tampak dan samar, benar dan salah adalah berbentuk pertanyaan dan jawaban yang terdesain sedemikian rupa menjadi sebuah kepastian dan sama sekali bukan ke-tidak-pasti-an,


karenanya, karena hidup ini bukanlah suatu kebetulan, maka tidak ada alasan untuk meredupkan keyakinan demi memulai sesuatu dan lalu menyempurnakannya."


 
Template by: Abdul Munir