" JANGAN PERNAH LUPA... GLOBAL WARMING TELAH SIAP MENGHANCURKAN BUMI INI !!!!
Have a nice day.....but don't ever forget to take a look around
.......there's must be somebody or something needs you.....

.......let's check it out.

Thursday, April 2, 2009

Back To The Future

SEBUAH titik jauh di depan yang selalu terlihat abstrak dan sangat samar bagi manusia yang hidup di masa kini, mungkin seperti itu gambaran masa depan. Samar tetapi siap atau tidak, bagaimanapun kondisinya, kita harus dan akan ke sana juga. Maka seorang yang datang dari masa depan adalah orang yang tepat untuk memimpin kita di masa kini karena dia tahu dan telah mengidentifikasi titik yang samar tersebut. Pemimpin yang tepat haruslah seseorang datang dari masa depan.

Jadi apakah seorang pemimpin yang tepat itu adalah seseorang yang memiliki mesin waktu kah? Yup..., tepat sekali.

Mesin waktu itu bisa berwujud ilmu pengetahuan, teknologi dan kreatifitas tingkat tinggi, pola pikir yang terbuka lebar, hati yang bisa berempati dengan orang lain serta keyakinan terhadap janji Allah.

Lalu apakah ada orang seperti itu?, menurut saya ada, tapi permasalahnya apakah kualifikasi seperti itu ada pada satu orang, atau terakumulasi dari dua, tiga, banyak orang atau malah pada sebuah lembaga?

Banyak kejadian yang menimpa negara ini, permasalahan sosial yang klasik sampai musibah alam. Seandainya sekarang pemimpin kita adalah orang yang datang dari masa depan, berbagai hal tersebut pasti bisa dicegah. ...Lho, tapi bukankah Allah telah berfirman "Katakanlah: Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal" (At Taubah 51), jadi menurut ayat itu bukankah sesungguhnya apa yang terjadi ini sudah dituliskan olehNya? Bukankah yang terjadi ini memang harus terjadi?, oke...mungkin iya. Tapi disamping Dia telah menulis ketetapanNya, bahwa yang mati akan mati dan yang hidup akan hidup, Dia juga telah menghamparkan berluas-luas tanda-tanda kekuasaanNya, agar manusia mau berpikir.

Dan jika demikian adanya maka bukanlah hal yang sulit bagi Allah untuk menunjukkan kekuasaanNya termasuk dengan mudahnya menghidupkan seseorang yang secara logis tidak mungkin selamat atau dengan tiba-tiba mematikan seseorang detik ini juga, meskipun dia dalam keadaan sehat segar bugar.

Jika pemimpin datang dari masa depan, maka jauh-jauh hari bahkan jauh-jauh tahun sebelumnya dia pasti sudah tahu bahwa Bendungan Situ Gintung itu tidak akan berumur panjang, karena bukankah tanda-tanda fisik ke arah musibah itu sebenarnya telah teridentifikasi sejak bertahun-tahun lalu? Dan sudah sering pula dipergunjingkan warga sekitar, oke kalaupun pada kenyatannya memang sepertinya sangat sulit untuk melakukan pemugaran karena memang kondisi bendungan yang kompleks dan memiliki aktifitas non stop yang sangat tinggi, tapi upaya melalui jalan lain kan sangat banyak, para ahli konstruksi fisik bendungan, dan pakar-pakar yang berkaitan dengan teknik konservasi alam maupun para ilmuwan bidang pemberdayaan masyarakat tentu sangat paham harus melakukan apa.

Tapi sekali lagi para pemimpin kita sekarang dan pemimpin yang sudah-sudah bukan orang yang datang dari masa depan, jika pemimpin kita datang dari masa depan maka pasti dia akan tahu efek kerawanan Situ Gintung dan dia pasti sudah mengkomando para ahli itu untuk berbuat sesuatu demi mencegah akibat buruknya.

Jika pemimpin sekarang ini datang dari masa depan maka sebaiknya (seharusnya) dia telah tahu adanya "warning sign" dan mau mempelajarinya untuk kemudian berbuat sesuatu terhadap :
- Tayangan TV yang ber-efek buruk terhadap perkembangan anak-anak,
- Sekian banyaknya bangunan sekolah (terutama Sekolah Dasar) yang bolong-bolong atapnya dengan dinding miring berhias balok penyangga, menunggu giliran untuk roboh,
- Nasib orang-orang ber-KTP Indonesia yang berada di perbatasan dan di pulau-pulau terluar Indonesia, baik secara sosial ekonomi hingga psikologis,
- lulusan bergelar sarjana dan ahli madya yang makin membengkak hingga membuat ruang HRD di berbagai perusahaan menjadi makin sesak gara-gara dipenuhi tumpukan amplop berwarna coklat yang mungkin tak akan pernah tersentuh itu,
- Bayi-bayi mungil yang tidak lucu lagi karena kurang gizi,
- Gunung-gunung sampah plastik,
- Elang Jawa yang tinggal 500-an ekor saja,
- Bertambahnya rumah tidak layak huni di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung,
- Indikasi bakal terjadinya krisis air bersih,
- dan berbagai macam upaya halus untuk peng-halal-an sesuatu yang jelas-jelas haram.

...sebelum terlambat lagi, seperti biasanya....


"mencapai kesuksesan adalah efek belajar kesalahan dari masa lalu, tapi menciptakan kesuksesan baru adalah hasil belajar dan mencuri ilmu dari masa depan"

Catatan : tulisan ini sama sekali tidak bertendesi kepada seseorang atau lembaga yang sedang memimpin (berkuasa) pada saat sekarang maupun yang dulu sempat merasakan jadi pemimpin, tetapi lebih sebagai cermin pengingat bagi diri saya sendiri serta kepada beberapa (atau banyak) orang atau lembaga yang saat ini sedang berminat "mempertaruhkan hidupnya" demi menjadi seorang pemimpin baik itu sebagai kepala keluarga, ketua kelas, ketua RT sampai Kepala Negara.

0 comments:

Post a Comment

" ...yang kemudian hadir dan terjadi bukanlah suatu kebetulan yang sia-sia,

pertemuan dan perpisahan, ada dan tiada, jatuh dan bangun, tawa dan tangis, tampak dan samar, benar dan salah adalah berbentuk pertanyaan dan jawaban yang terdesain sedemikian rupa menjadi sebuah kepastian dan sama sekali bukan ke-tidak-pasti-an,


karenanya, karena hidup ini bukanlah suatu kebetulan, maka tidak ada alasan untuk meredupkan keyakinan demi memulai sesuatu dan lalu menyempurnakannya."


 
Template by: Abdul Munir