" JANGAN PERNAH LUPA... GLOBAL WARMING TELAH SIAP MENGHANCURKAN BUMI INI !!!!
Have a nice day.....but don't ever forget to take a look around
.......there's must be somebody or something needs you.....

.......let's check it out.

Saturday, November 22, 2008

Tiap-tiap Orang di Sekitar Kita Adalah Ujian Bagi Diri Kita

Dan sebaliknya kita ini adalah ujian bagi bagi tiap-tiap orang di sekitar kita. Setiap orang punya kepentingan, dan secara manusiawi ketika kepentingan-kepentingan ini berada dalam satu ruang dan waktu yang sama kita sering menganggap bahwa kepentingan orang lain tidaklah lebih penting daripada kepentingan kita.


Seorang sahabat bisa menjadi sangat mengecewakan, bahkan mungkin pula bagi kita
untuk dengan mudahnya memutuskan tali silaturahim karena suatu sikap sahabat yang menurut penilaian kita sudah benar-benar keterlaluan, memang sesak rasanya dikecewakan.

Tapi sebaliknya seketika itu pula kita sebagai pribadi bisa pula tanpa disadari telah membuat sahabat atau mungkin saudara kita menjadi sedemikian marahnya. Mending kalau terungkapkan, lha kalau tidak dan dia hanya diam-diam begitu saja, itu malah berbahaya. Sudah kita tidak sadar, tidak tahu pula apa kesalahan kita.

Tiap-tiap orang di sekitar kita adalah ujian bagi diri kita.dan sebaliknya kita ini adalah ujian bagi tiap-tiap orang di sekitar kita. Nah kalau kita bisa memaknai dan memahami kalimat tersebut setidaknya bisa menjadi modal untuk mengendalikan diri, mengkoreksi diri dan bercermin dengan cermin yang jernih dan sebisa mungkin bukan cermin buatan sendiri.

Ujian dalam hidup ini yang paling dominan adalah ujian kesabaran, tes ujian kesabaran ini soal-soalnya amat sangat banyak, baru akan selesei ketika paruparu kita ini tidak bisa lagi menggembung dan mengkonversi oksigen menjadi energi sedang jantung kita tidak sanggup lagi memfasilitasi travelling darah untuk mengembara kesudut sudut arteri.

Oleh karena kita itu adalah ujian kesabaran bagi orang di sekitar kita maka kalau kita ingin membantu mereka agar bisa lulus ujian kesabaran berarti kita harus bisa menjaga diri, misalnya; kalau seorang wanita ya harus benar benar memahami yang mana yang namanya aurat, yang mana yang harus disembunyikan, yang mana yang boleh diperindah. Atau bagi seorang anak dalam membantu ujian kesabaran orang tuanya harus bisa memahami karakteristik khas orang tua yang sangat menjunjung tinggi rasa hormat serta tata karma itu, dan bagaimana bersikap atau bertutur kata. Termasuk dalam hubungan pertemanan kita harus mau mengerti dan memahami apa yang bisa membuat seorang teman menjadi sensitif, tersinggung, dan dengan begitu kita bisa ikut membantu dia agar tetap bisa menjaga amarah. Dan yang paling agak susah karena kadang kita tidak sadar kita sering tidak menghargai eksistensi orang yang sedang berbicara dengan kita dan membuat dia sedikit marah dalam hati karena merasa tidak dihargai, karena pas sedang bicara panjang lebar tiba tiba dia sadar,meskipun dari tadi diam tapi ternyata tidak sedang memperhatikannya karena dari tadi sibuk ber sms-an ria, yang membuat dia seperti radio yang ngoceh sendiri, apalagi orang tersebut adalah orang tua, tidakkah kita juga merasa tidak dihargai ketika kejadian itu dibalik ? So mari kita bantu orang di sekitar kita agar mereka bisa lulus melewati ujian itu, ujian dimana bahan tes-nya tidak lain ya diri kita ini.

Orang-orang di sekitar kita adalah ujian bagi kita, maka kalau kita mau menyadari hal itu Insya Allah kita bisa menjaga diri agar tidak selalu serta merta selalu menyalahkan orang lain ketika sesuatu yang mengecewakan diri kita tiba tiba menimpa kita, sering kita lepas kendali apalagi ketika dalam kondisi psikologis yang sedang drop karena banyak pikiran ditambah masalah pekerjaan belum lagi masalah keluarga dan lain-lain pada suatu siang yang teramat terik, di sebuah warung tenda kecil yang cukup ramai dan lumayan antri, tenggorokan kering, haus tiada tara, keringat membasahi kerah baju dan membuat lumayan gatal, tiba tiba tanpa ba-bi-bu ada seseorang dengan pede nya menyerobot antrian pesanan es kelapa muda yang kita nanti-nantikan sejak lima menit yang lalu.

Atau kejadian seperti dalam salah satu iklan rokok di televisi dimana dalam adegan makan bakso yang baksonya selalu gagal masuk mulut itu, karena selalu terganggu oleh seseorang yang tidak mau memperhatikan orang lain, dengan seenaknya mendorong kursi tanpa tengok kanan kiri. Adegan tersebut menggambarkan bahwa kesabaran ada batasnya. Memang kesabaran ada batasnya, tapi Allah juga telah mengarsiteki sedemikian sempurna otak kita agar bisa berpikir dan kemudian menjadi mampu menemukan cara untuk terus memperluas dan semakin memperluas lagi batas batas kesabaran tersebut.

0 comments:

Post a Comment

" ...yang kemudian hadir dan terjadi bukanlah suatu kebetulan yang sia-sia,

pertemuan dan perpisahan, ada dan tiada, jatuh dan bangun, tawa dan tangis, tampak dan samar, benar dan salah adalah berbentuk pertanyaan dan jawaban yang terdesain sedemikian rupa menjadi sebuah kepastian dan sama sekali bukan ke-tidak-pasti-an,


karenanya, karena hidup ini bukanlah suatu kebetulan, maka tidak ada alasan untuk meredupkan keyakinan demi memulai sesuatu dan lalu menyempurnakannya."


 
Template by: Abdul Munir