" JANGAN PERNAH LUPA... GLOBAL WARMING TELAH SIAP MENGHANCURKAN BUMI INI !!!!
Have a nice day.....but don't ever forget to take a look around
.......there's must be somebody or something needs you.....

.......let's check it out.

Wednesday, June 4, 2008

KITA TANPA SADAR BISA TIBA-TIBA MENJADI PENJAHAT YANG KEJAM, KARENA KITA PUNYA POTENSI SEBAGAI SEORANG PEMBUNUH

Kita tanpa sadar bisa menjadi penjahat yang kejam karena kita punya potensi sebagai pembunuh.
Mungkin setalah membaca kalimat tersebut kita akan menyangkal atau membela dri kita bahwa tidak mungkin akan melakukan hal itu, saya kan orangnya penyayang, taat beribadah dan selalu menolong orang karena saya orangnya tidak tegaan. Untuk detik ini dan dalam kondisi normal mungkin benar, tapi percayalah anda bisa dengan mudah keluar dari sifat anda tersebut, jadi berhati-hatilah.
Kita tahu yang mana perbuatan salah dan yang mana tang benar, tapi sayangnya secara manusiawi manusia selalu akan mengikutu perilaku kelompok dan budaya dimana dia berada. Sebuah tindakan yang salah dan keji sekalipun akan dilakukan oleh seseorang tanpa merasa bersalkah ketika perbuatan salah ini dilakukan secara bersama-sama. Bersama sama adalah aman karena dengan bersama sama tanggung jawab akan menjadi ringan.
Masih ingat berbagai kerusuhan yang terjadi pada awal masa reformasi dulu, pembantaian etnis keturunan, pembakaran toko dan penjarahan. Oke kita mulai dari tindakan penjarahan dahulu, pada waktu itu ketika toko-toko dirusak dan dibakar puluhan orang merangsek masuk ke toko dan mengambil berbagai barang yang sebenarnya bukan haknya, suatu pembenaran telah masuk kedalam otak mereka yang entah seperti apa tapi pembenaran itu telah mendorong mereka melakukan perampokan secarabersamasama, sekali lagi secara bersama-sama, karena pada kondisi normal bisa dipastikan tiap tiap orang yang ikut menjarah itu tidak akan mau melakukan hal ini sendirian.
Pernah lihat copet yang digebukin? Atau mungin malah ikut-ikutan memukili? Saya sendiri pernah. Terlepas dari apakh memang dia copetnya atau cuma difitnah, terlepas dari apakah orang itu mencopet karena harus memberi makan ke empat anaknya yang masih kecil dan sedang sakit, dan terlepas dari apakh orang itu mencopet dompet seorang koruptor kelas kakap yang menggerogoti uang rakyat, hal-hal itu tidak akan dipedulikan yang ada dalam pikiran hanyalah dia itu copet dan inilah kesempatan untuk menghakimi. Tidak tahu apa yang ada dlam pikiran seseorang yang memukuli copet itu, apakah dia memukuli karena ingin menegakkan keadilan, atau karena pingin membuat jera, atau memukuli hanya untuk melampiaskan emosi saja mumpung ada objek gratis, atau karena sekedar ikut-ikutan mumpung gak ada yang menyalahkan? niat awal hanya ingin memberi pelajaran atau hanya sekedar membantu teman menangkap copet bisa berubah drastis menjadi niat menyakiti sebagai pelampiasan, didalam kepala bukan lagi copet tapi menjadi samsak latihan tinju. Bahkan seringkali dalam proses memukuli orang tersebut ada orang yang tadinya hanya sekedar lewat tapi begitu dia tahu ada ramai-ramai lansung nimbrung dan ikut memukili tidak jarang malah orang yang baru datang ini tindakannya lebih brutal. Bahkan sering pula kejadian seorang copet yang dibunuh dengan sadis, dibakar hidup hidup misalnya. Ngeri juga kan, dan tindakan pembunuhan keji itu bisa dilakukan setiap orang disekeliling anda, orang yang kita kenal baik dan penyayangpun biasa saja tiba tiba berbuat seperti itu, bahkan anda sendiri tanpa sadar bisa berbuat seperti itu. ingat dia juga manusia
Biasanya orang yang sudah berada dalam kondisi emosional tidak memikirkan hal lain kecuali hanya pelampiasan dan jika sasarannya pelampiasan itu ada secara gratis dan ada temannya pula maka tidak akan berpikir dua kali untuk menyianyiakan kesempatan ini.
Beberapa waktu lalu terjadi konflik antar polisi dengan mahasiswa, yang mengakibatkan polisi masuk ke dalam kampus hingga kemudian menhancurkan berbagai benda yang ditemui, kemudian beberapa waktu ketika terjadi demo di depan sebuah kampus di Jakarta seorang polisi tua menjadi objek aniaya oleh sekelomok orang yang bergabung dengan mahasiswa, hingga kejadian terbaru di lingkungan Monas ketika masa FPI yang membabibuta memukuli kelompok masa aliansi kebangsaan tanpa ampun hingga mengakibatkan beberapa orang luka sangat parah. Pada awalnya orang-orang FPI mungkin hanya berniat mengusir orang orang aliansi kebangsaan itu dan membubarkan aktivitas mereka demi tegakknaya syariat Islam karena disinyalir kelompok ini mendukung eksistensi ahmadiyah, tapi kemudian apa yang ada dalam pikiran masa FPI ketika mereka mulai mengayunkan tongakatnya memukul orang lain sesama manusia, dikepala mereka mungkin bukan lagi demi syariat Islam tapi sudah bergeser kepada pelampiasan emosi, pelampiasan stress, dan kebetualan ada objek gratis yang menjadi halal untuk disakiti dan akhirnya tindakan kekerasan ini menjadi sangat sulit dikendalikan tidak peduli apakah orang lain yang sesama manusia ini telah babak belur hancur tidak berdaya bahkan mungkin hampir mati, terlebih karena hampir semua orang dalam kelompok mereka secara bersama-sama melakukan hal itu dan inilah pembenaran dari suatu tindakan yang sebenarnya salah itu. Dan sekali lagi berhati-hatilah karena kita semua yang mungkin miris dan mengecam tindakan kekarasan seperti itu bisa tiba-tiba melakuakn kekerasan yang sama terlebih ketika teman-teman kita dan semua orang di dekat kita bersama-sama melakukan suatu tindakan kekerasan. Karena memang tindakan diluar kontrol seperti itu sangat manusiawi, karena kita memang manusia yang selalu dikelilingi setan dan penuh dengan beban pikiran. Pengendalian diri memang sangat sulit karena kita tidak tahu seberapa sadar kita ketika berada di dalam suatu situasi dan kondisi yang lain yaitu misalnya ketika berada dalam kondisi yang panas dan penuh stress, diluar kondisi sekarang ini yang sedang kita rasakan pada detik ini misalnya.
Pertanyaannya kemudian adalah bagaimana agar kita tidak terjebak dalam tindakan yang tidak terkendali itu? Jawabannya ada pada diri kita masing-masing. Tapi setidaknya dengan tulisan ini akan sedikit banyak mengingatkan kita agar berhati-hati dan selalu mendekatkan diri kepada Tuhan karena percayalah sewaktu-waktu tanpa disadasri kita bisa tiba-tiba menjadi seorang penjahat yang kejam.

0 comments:

Post a Comment

" ...yang kemudian hadir dan terjadi bukanlah suatu kebetulan yang sia-sia,

pertemuan dan perpisahan, ada dan tiada, jatuh dan bangun, tawa dan tangis, tampak dan samar, benar dan salah adalah berbentuk pertanyaan dan jawaban yang terdesain sedemikian rupa menjadi sebuah kepastian dan sama sekali bukan ke-tidak-pasti-an,


karenanya, karena hidup ini bukanlah suatu kebetulan, maka tidak ada alasan untuk meredupkan keyakinan demi memulai sesuatu dan lalu menyempurnakannya."


 
Template by: Abdul Munir